Pink Bobblehead Bunny Aniela: Mei 2013

Minggu, 26 Mei 2013

Kepribadian dan Penyimpangan Sosial


1.      Proses Sosialisasi mnrt Peter L. Berger :
Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai “a process by which a child learns to be a participant member of society” (proses seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat).
2.      Tahapan Sosialisasi * G. Herbead Mead *
*      Tahap Persiapan ( Prepatory Stage )
Tahap seorang anak bersiap mengenal perannya, dengan meniru meski belum sempurna.
*      Tahap Meniru (Play Sage )
Tahap seorang anak meniru peran orng lain (keluarga).
Terbentuk kemampuan u/ menempatkan diri pd posisi orng lain.
*      Tahap Siap Bertindak ( Game Stage )
Tahap memahami berbagai peran.
Teman sebaya sangat berpengaruh pada game stage,karena mereka mulai mengenal dan berinteraksi dgn dunia di luar keluarga.
*      Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other)
Tahap menerima, menyadari, dan mematuhi peran di masyarakat.
3.      Hubungan Budaya dan Kepribadian
Budaya a/ aturan yg dihasilkan dlm kehidupan bersama, dan dijadikan pedoman hidup. Sehingga budaya akan membentuk dan mencetak pola” perilaku yg slnjtnya membentuk suatu kepribadian, terutama pd generasi muda.
4.      Perilaku non Konformitas menurut James V Zanden
Penyimp sos itu tindakan seseorang yang udah kelewatan, tercela dan ga bisa ditolerir. Menurut Zanden, ukuran menyimpang atw ga nya tindakan itu dari norma... melanggar norma ga??
Contoh : Orang yang membunuh menyimpang secara norma agama tp ga menyimpang dalam norma hukum karena dia membela dirinya dari penjahat yang akan bunuh dia.
5.      Perilaku menimpang hasil subudaya Menyimpang
Sub kebudayaan menyimpang : bagian kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat.
Penyimpangan yg disebabkan hasil pergaulan yg relatif lama dgn orng”yg berperilaku menyimpang sehinga individu trsbt menganggap penyimpangan merupakan hal yg wajar.
Contoh : Seorang anak yg dibesarkan di Crime Community menganggap perilakau sprt mencuri, minum” keras, prostitusi, dll a/ hal yg wajar.
6.      Perilaku menyimpang Primer dan Sekunder.
*      Perilaku menyimpang primer : perilaku menyimpang yg msh dpt ditoleransi / diterima masyarakat. Co : pelanggaran lalu lintas, mencontek, bolos
*      Perilaku menyimpang sekunder : perilaku meyimpang yg di tolak masyarakat. Co : pencurian, pemerkosaan, kriminalitas.
7.      Bentuk, Sifat, dan Cara Kontrol Sosial
*      Bentuk Pengendalian Sosial
a.       Pendidikan
b.      Pendidikan Agama
c.       Gosip atau desas-desus
d.      Teguran
e.       Kepercayaan terhadap hal-hal yg bersifat supernatural
f.        Hukuman
*      Sifat Pengendalian Sosial
a.       Mnrt Waktunya :
~ Pengendali preventif : Pengendalian social sblm tjd penyimpangan. Co : nasihat, anjuran, patrol, penjagaan,dll
~ Pengendali Represif : Pengendalian social stlh tjd pelanggaran/penyimpangan. Co: teguran, sanksi, peringatan lisan n tertulis, denda, hukan kurungan, seumur hidup, dan bahkan hukuman mati.
b.      Menurut petugasnya :
~ Pengendalian social formal : pengendalian sosial yg dilakukan oleh polisi, hakim, dan jaksa, serta aparat KPK.
~ Pengendalian social non formal : pengendalian social yg dilakukan oleh warga masyarakat biasa dlm bntk unjuk rasa, demonstrasi, dll.
c.       Menurut Sifatnya :
~ Pengendalian social Kuratif : pengendalian social dlm bntk pembinaan/ penyembuhan thdp berbagai macam bntk perilaku menyimpang. Missal : penyembuhan eks narkoba, WTS mjd warga mas yg baik
~ Pengendalian social partisipatif : Pengendalian social yg dilakukan dgn mengikutsertakan pelaku u/ melakukan penyembuhan/ perbaikan perilaku.
*      Berdasarkan cara pengendalian Sosial
a.       Tindakan Persuasif : Pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan misalnya melalui cara mengajak, menasihati atau membimbing anggota masyarakat agar bertindak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat.
b.       Tindakan Koersif :pengendalian melalui kekerasan / ancaman dengan kekuatan fisik, dengan tujuan agar pelaku tidak mengulangi lagi perbuatannya yang menyimpang. Co : melalui hukuman penjara, denda, pengusiran atau pengucilan. Pengendalian  koersif sebaiknya merupakan langkah terakhir yang digunakan untuk mengendalikan perilaku menyimpang karena seringkali menimbulkan reaksi negatif.

8.      Alat” lembaga Pengendalian Sosial.
a.       Lembaga Keluarga
Keluarga memiliki intensitas tinggi untuk mengawasi setiap perilaku anak sehingga dapat mencegah terjadinya perilaku menyimpang.
b.      Lembaga agama
Lembaga agama memberikan pedoman kepada setiap individu untuk bertingkah laku sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Nilai agama memiliki sanksi mutlak yang dapat mengendalikan seluruh perilaku masyarakat.
c.       Lembaga Penddikan
Lembaga pendidikan menjadi salah satu alat untuk melaksanakan proses pengendalian sosial di lingkungan sekolah. Lembaga pendidikan akan mengawasi seluruh aktivitas siswa di lingkungan sekolah melalui peraturan yang diterapkan.
d.      Lembaga adat
Lembaga adat menjadi alat pengendalian sosial pada masyarakat tradisional. Lembaga adat memuat nilai dan norma adat istiadat masyarakat setempat agar dapat mengatur seluruh perilaku masyarakat.
e.       Lembaga kepolisian
Lembaga kepolisian bertugas mengendalikan perilaku warga masyarakat agar dapat memelihara dan mewujudkan ketertiban dan keamanan.
f.       Lembaga Pengadilan
Lembaga pengadilan merupakan lembaga Negara yang bertugas menyelidiki, mengusut, dan menjatuhkan hukuman kepada warga masyarakat yang melanggar hokum.
g.      Lembaga Media Massa
Lembaga media massa berperan sebagai alat pengendalian sosial dengan cara mengawasi seluruh kegiatan masyarakat dan pemerintah melalui sajian informasi. Tujuannya agar public dapat menilai serta melakukan pengawasan secara lebih lanjut.
Animated Hello Kitty